RABU, 10 Maret 2021, masih di pagi buta, kesibukan pengurus pusat Relawan Merah Putih (RMP), mulai tampak. Diawali dengan kedatangan Ketua Dewan Pembina RMP, Ronny Tanusaputra di Bandara Mutiara Sis Aljufri, dilanjutkan sarapan bersama di salah satu warkop ternama di Kota Palu. Selain saya hadir juga saat itu Sekretaris Umum RMP, Takbir “Ilo” Larekeng; Wakil Ketua Bidang IT & Database, Adam Sudarto; Wakil Ketua Bidang Media & Publikasi, Michael Christ alias Eqhel Poloz, dan sejumlah pengurus lainnya.
Sarapan pagi bersama ini dimaksudkan untuk persiapan melaksanakan konsolidasi dan penguatan struktur RMP di Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Tojo Unu-Una, dan Poso.
Tepat pukul 11.00 WITA, rombongan dengan menggunakan tiga kendaraan roda empat, bertolak menuju Luwuk, ibu kota Kabupaten Banggai.
Perjalanan 700-an KM ini berlangsung riang dan gembira. Komunikasi antar penumpang 3 kendaraan roda empat tersebut menggunakan teknologi lama, namun masih efektif yaitu Handy Talky (HT). Sesekali senda gurau mengiringi perjalanan darat menggunakan HT tersebut.
Hal yang paling berkesan dalam perjalanan konsolidasi ini adalah saat makan bersama. Siang itu di salah satu warung makan di Desa Toboli, Parigi Selatan, Eqhel Polos, secara serius menyampaikan kepada Ketua Dewan Pembina, “singgah dulu minum teh, setelah makan siang baru kopi”. Celetukan ini disambut tawa ceriah oleh rombongan lainnya.
Pengurus pusat RMP yang masuk dalam rombongan antara lain Ronny Tanusaputra, saya selaku ketua umum RMP, Takbir Larekeng, Adam Sudarto, Maichel Christ, Imran, Anca, Nur’ana, Agil Sofian, Ayu, dan Ongky.
Rombongan pengurus pusat RMP sampai di Hotel Estrela, Luwuk, pukul 04.30 WITA dini hari. Setelah istirahat seadanya di atas kasur empuk hotel, rombongan telah bersiap sarapan pukul 07.00 WITA, untuk persiapan kegiatan konsolidasi pertama pengurus RMP Banggai. Untuk pertama kali, Konsolidasi pengurus di Banggai dihadiri oleh 7 kecamatan, dari 23 kecamatan di Kabupaten Banggai.
Konsolidasi pengurus dan penguatan kapasitas di Banggai di Hotel Estrela dimulai pada pukul 09.00 WITA. Sekitar 30-an peserta antusias mengikuti kegiatan konsolidasi. Kegiatan dimulai dengan membakar semangat peserta dengan yel-yel khas RMP yang dipandu host anyar, bro Eqhel Poloz. Dilanjutkan acara seremoni, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars RMP.
Sambutan pembuka oleh Ketua Dewan Pembina, Ronny Tanusaputra. Dalam arahannya, Ronny menekankan bahwa pendirian RMP, tujuan utamanya pada kerja kemanusiaan dan pemberdayaan ekonomi anggota RMP. Itu sebabnya fokus utama RMP pada isu-isu kesejahteraan anggota.
Saya sendiri memberikan pengarahan dan materi tentang RMP. Tidak lupa dalam kesempatan itu saya menekankan pada aspek kekompakan, keseriusan pengurus dalam membesarkan organisasi RMP. Saya menjelaskan bahwa kehadiran RMP telah membentuk tiga wadah. Pertama, Yayasan RMP yang fokus pada kemanusiaan dan tanggap darurat pascabencana. Kedua, Ormas RMP yang serius dalam membangun pendidikan, ekonomi politik untuk anggotanya. Ketiga, Koperasi Produsen RMP Indonesia Mandiri yang fokus pada program pemberdayaan ekonomi dan UMKM. Dalam penyampaiannya Mahfud kerap mengingatkan akan pentingnya kebersamaan dalam pengurus, agar senantiasa solid dan kuat.
Selanjutnya penjelasan Adam Sudarto, mengenai teknologi informasi di organisasi RMP. RMP merupakan organisasi moderen dengan pendekatan full pada Teknologi Informasi. Adam bahkan menjelaskan secara detail bagaimana cara rekrutmen pengurus dan anggota di Ormas RMP. Semua terdatabase dalam sistem, baik online pun offline. Kekuatan RMP ada disistem data base berbasis IT. Kunci utamanya ada di kartu anggota RMP. Semua aktivitas organisasi akan terdeteksi dengan baik saat sudah terdaftar secara online di sistem data base RMP.
Kegiatan berakhir pada pukul 12.00 WITA, selanjutnya rombongan Pengurus Pusat RMP, bersiap menyeberang ke Kabupaten Banggai Kepulauan, sesuai jadwal menggunakan kapal cepat. Namun rencana tidak berjalan sesuai harapan. Ternyata Kamis, 11 Maret 2021 kapal cepat tidak beroperasi. Jadwal seharusnya pukul 13.00 WITA, sudah harus di atas kapal cepat namun batal dan berubah. Untuk bisa sampai di Salakan, ibu kota Banggai Kepulauan, harus menggunakan loby ke Pemda Bangkep. Dengan menggunakan speedboat-nya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bangkep, menjemput pengurus pusat RMP di Luwuk.
Sambil menunggu jemputan speedboat dari Bangkep, pengurus pusat bersilaturahmi demgan Wagub Sulteng terpilih, H Ma’mun Amir. Silaturahmi di rumah Ma’mun di Kelurahan Hanga-Hanga, Luwuk. Dalam silaturahmi itu, dilakukan interview untuk kepentingan publikasi RMP TV. Wawancara dilakukan host RMP TV bro Eqhel Poloz.
Namun ada yang aneh pada saat sesi wawancara kali ini. Disebut aneh karena kelihatan sekali Eqhel Poloz seperti nervous. Saat itu keringat dingin tampak di jidat sang MC kawakan di Kota Palu ini. Namun dengan skill tingkat tinggi, untuk bisa keluar dari tekanan psikis tersebut, Eqhel Poloz dengan guyonannya, “gugup kita pak wagub, soalnya belum ada kopi saya lihat”. Serta merta tanpa dikomando seluruh yang hadir langsung tertawa ceria, termasuk Wagub, Ma’mun Amir. Itulah kelebihan Eqhel poloz.
Tepat pukul 16.00 WITA, speedboat jemputan dari Salakan telah tiba di Kota Luwuk. Segera rombongan pengurus pusat RMP bergegas menuju pelabuhan. Sebagian pengurus pusat tidak percaya, ketika melihat speedboat milik Pemda Bangkep ini berjejer dengan kapal besar di samping kiri kanannya. Adam Sudarto begitu polos betanya, “kita naik yang kecil ini? Kenapa tidak naik kapal besar di samping itu saja”. Spontan suasana berubah jadi ramai lagi.
Sekadar informasi, mode transportasi laut menuju Salakan, ada beberapa pilihan. Pertama, bisa menggunakan kapal cepat, dengan durasi waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan. Kedua, menggunakan kapal besi, durasi waktu 4 jam perjalanan. Dan ketiga, menggunakan motor laut (kapal kayu) waktu 8 jam perjalanan.
Namun durasi paling cepat menggunakan speedboat Pemda Bangkep, dengan mesin tempel 400 PK, kecepatan rata-rata bisa mencapai 25 knot. Waktu tempuh 1.5 jam.
Akhirnya, rombongan pengurus pusat RMP tiba di Salakan, Bangkep, tepat pukul 19.00 WITA. Rombongan langsung bergerak menuju Hotel Sidapore, tidak jauh dari dermaga Salakan. Ditemani sejumlah pengurus RMP Banggai Kepulauan, rombongan berjalan kaki menuju hotel yang telah diorder sebelumnya.
Pukul 20.00 WITA, konsolidasi pengurus pusat bersama pengurus RMP Bangkep, bersama 12 pengurus kecamatan dimulai. Turut hadir Wakil Bupati Banggai Kepulauan, Salim J Tanasa.
Bahkan Wabup menyampaikan sambutan dalam acara itu. Dalam sambutannya Wabup Tanasa menyampaikan sangat berterima kasih dengan RMP, telah hadir di Bangkep.
Dia mengatakan di Bangkep masyarakat di bawah garis kemiskinan masih sangat tinggi. Karena itu Wahup berharap, RMP dapat membantu pemerintah untuk bisa mengentaskan kemiskinan tersebut.
Kegiatan konsolidasi ini berakhir sampai pukul 23.00 WITA, yang kemudian dilanjutkan dengan peresmian sekretariat bersama (Sekber) RMP dan Koperasi RMP di Bangkep. Saya didapuk untuk meresmikan sekber itu dengan cara menggunting pita.
Jumat, 12 Maret 2020
Masih di pagi buta, tepatnya pukul 05.30 WITA, dua kendaraan Avanza, telah siap di depan hotel. Kendaraan tersebut akan digunakan oleh rombongan menuju Tobing. Nama desa yang menjadi tempat pengembangan, menuju Banggai Laut, kabupaten tetangga Banggai Kepualuan. Perjalanan darat menuju Tobing, mamakan waktu 1.5 jam.
Di perjalanan inilah paling ramai plus mendebarkan. Sebagian besar rombongan pengurus pusat, pertama kali hadir di Bangkep dan Balut. Menggunakan dua spedboat, kapasitas penumpang 10 orang, rombongan dibagi dalm dua kelompok. Dengan menggunakan dua speedboat. Waktu tempuh dalam menyeberang antar kabupaten ini fluktuatif, tergantung situasi ombak. Kalau normal bisa ditempuh 20 menit perjalanan, namun bila lagi bergelombang, arus kencang, bisa memakan waktu 1 jam perjalanan.
Tepat pukul 08.00 WITA, rombongan sudah berada di Banggai, ibu kota Banggai Laut. Rombongan dijemput oleh pengurus RMP Balut, langsung menuju tempat sarapan coto Makassar. Bak gayung bersambut, rombongan yang berangkat belum sempat sarapan, dan waktu tidur yang tidak cukup, tepatlah kiranya sarapan coto Makassar di pagi hari. Dan sarapan kali antara Eqhel Poloz dan Adam Sudarto bersaing jumlah menghabiskan ketupat. Naasnya ketupat jatah pembina pun juga ikut diembat kedua orang itu.
Pukul 09.00 WITA, rombongan telah berada di hotel, tempat konsolidasi pengurus pusat RMP, RMP Balut dan koordinator kecamatan di 7 kecamatan yang ada di Balut. Seperti biasa, acara dimulai oleh bro Eqhel Poloz, dengan yel-yel yang membakar semangat.
Kegiatan berakhir dengan melakukan kunjungan ke sekber, RMP Balut. Namun sebelum itu, jamuan makan siang yang begitu waaahh. Bertempat di rumah makan terapung, dengan menu serba ikan segar. Pak Ilo pun berkomentar, kali ini, kita makan ikan pakai nasi…
Tepat pukul 12.00 WITA, rombongan pengurus pusat RMP balik Salakan melalui Tobing, dengan menggunakan speadboat, sampai kembali di Hotel Sidapore pukul 14.00 WITA , satu jam istirahat, tepat pukul 15.00 WITA, bergerak naik ke kapal menuju Luwuk. Dalam perjalanan menuju Luwuk, rombongan mengambil kamar VIP untuk bisa digunakan istirahat, menginjakkan waktu sekitar 4 jam di atas kapal.
Pukul 19.30 WITA rombongan tiba dengan selamat di Kota Luwuk, dijemput oleh pengurus RMP Banggai, langsung menuju rumah makan ikan bakar. Makan malam bersama sebelum bergerak menuju Kabupaten Tojo Una Una.
Sabtu 13 Maret 2021, rombongan Pengurus Pusat RMP tiba di Kabupaten Tojo Una-Una, pukul 03.00 WITA, langsung masuk ke Lawaka Hotel, sebab, pagi hari pukul 09.00 WITA, akan melaksanakan konsolidasi dan pembentukan pengurus RMP Tojo Una-Una darat. Untuk diketahui Kabupaten Tojo Una-Una memiliki 12 kecamatan, yang terdiri dari 6 kecamatan di darat dan 6 kecamatan di pulau (lautan).
Konsolidasi awal kali ini khusus dihadiri oleh pengurus di 6 kecamatan di darat. Setelah penjelasan Ketua Dewan Pembina dan saya, dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab seputar RMP. Calon pengurus RMP Touna 1 sangat antusias dan meminta secepatnya diterbitkan SK kepengurusan RMP Touna 1.
Sementara pengurus RMP Touna 2 (di wilayah kepulauan), masih kontak person pengurus. Dalam waktu dekat juga akan mengurus komposisi kepengurusan dengan rencana kantor di Pulau Wakai. Untuk menuju ke sana menggunakan speadboat lagi, Dan yang diutus nanti bro Eqhel Poloz sebagai ketua tim.
Pertemuan di Touna 1 diakhiri dengan memeriksa calon kantor di Touna 1. Setelah makan siang, rombongan langsung menuju Kabupaten Poso. Tiba di Poso pukul 16.00 wita, rombongan menuju salah satu rumah makan di kawasan Moengko lama.
Dalam konsolidasi awal pengurus RMP Poso kali ini, dihadiri oleh Wakil Bupati Poso, Yasin Mangun. Orang kedua di Poso itu berdiskusi dengan kami. Yasin Mengun sangat memberi apresiasi dengan kehadiran RMP di Kabupaten Poso. Dia berjanji akan membantu sepenuh hati untuk kebesaran RMP di tanah Poso.
Di Poso, RMP akan dibagi menjadi 3 wilayah, RMP Poso 1, Poso 2, dan Poso 3. Poso 1 terdiri dari wilayah kota dan pesisir, Poso 2 wilayah Tentena sampai Bada, dan RMP Poso 3 meliputi wilayah napi dan sekitarnya.
Sampai dengan saat ini, struktur RMP telah berada di 12 kabupaten dan kota di Sulteng. Menyisakan 1 kabupaten lagi, yakni Kabupaten Tolitoli, yang dalam waktu dekat segera akan dibentuk.(*)