PERINTAH Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggelar pasar tani di seluruh provinsi langsung ditindaklanjuti Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dengan menggelar acara di halaman kantor pada Rabu, 27 April 2022. Acara dibuka langsung oleh Wagub Sulteng Drs. Ma’mun Amir.
Kepala BKP Kelas II Palu Amril, S.Sos, MM dalam laporannya, menjelaskan bahwa tujuan utama pasar tani ialah menunjukkan ketersediaan bahan-bahan pokok tidak mengalami kelangkaan di Sulteng.

Harapan serupa disampaikan Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama, Informasi Perkarantinaan (Kapus KKIP) Kementan Ir. Junaidi, MM bahwa dengan pelaksanaan pasar tani secara serentak di semua provinsi maka dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan-bahan pokok jelang hari raya tanpa khawatir kehabisan stok.
Sehingga, aksi memborong dan menimbun bahan-bahan pokok dianggapnya tidak perlu masyarakat lakukan karena stok saat ini melimpah ruah.
“Saya mengapresiasi kinerja Balai Karantina Pertanian Palu dan Pemprov sehingga kegiatan berjalan dengan baik,” ujarnya, merangkap penanggung jawab kegiatan pasar tani untuk Provinsi Sulteng.
Senada dengan itu, Wagub Ma’mun Amir berharap semoga acara dapat memberi manfaat kepada masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya jelang hari raya dengan harga wajar.
“Saya sebagai pimpinan daerah mewakili gubernur, sangat bergembira dan memberi apresiasi setinggi-tingginya terhadap balai yg telah melaksanakan pasar tani,” kata wagub mengawali sambutan.
“Selamat kepada peserta dan balai, Insya Allah apa yang dilakukan ini punya manfaat bagi masyarakat,” tambah wagub melihat banyaknya masyarakat yang datang untuk belanja.
Lanjut Ia harapkan supaya pasar tani berkorelasi dengan peningkatan pendapatan petani dan produktivitas pertanian, khususnya dalam menghadapi Sulteng sebagai penyangga pangan IKN Nusantara.
“Pertanian dan perkebunan menurut hemat Saya itulah yang menjanjikan untuk masyarakat ke depan karena kalau tambang pasti akan habis tapi tidak demikian dengan pertanian dan perkebunan,” jelasnya bahwa pertanian dan perkebunan pasti dapat diproduksi kembali.*
(Sumber : Humas Pemprov Sulteng)