
KOPERASI RMP Indonesia Mandiri menggelar bimbingan teknis (Bimtek) dan rapat kerja usaha di Hotel Parama Su Palu, Kamis 10 Februari 2022. Kegiatan ini diikuti para manejer koperasi RMP yang lulus seleksi beberapa waktu lalu.
Acara itu dibuka oleh Ketua Pembina RMP Ronny Tanusaputra. Dalam sambutannya Ronny mengatakan Koperasi RMP Indonesia Mandiri diarahkan menjadi koperasi yang modern dan profesional. Karena itu dibutuhkan orang-orang yang betul-betul memilki qualified untuk menjalankan koperasi ini.

Selama setahun dilakukan uji coba, dan di tahun 2022 ini tidak lagi dilakukan seperti itu. “Tahun ini kita tidak lagi coba-coba. Kita akan lebih serius untuk menjalankan koperasi ini,” kata Ronny Tanusaputra.
Ronny mengakui SDM masih menjadi kendala dalam menjalankan program usaha koperasi. Dia berharap kendala tersebut dapat diatasi oleh manejer koperasi kabupaten yang terpilih melalui seleksi.
Ronny juga menekankan pentingnya kekompakkan di kalangan pengurus koperasi. Sebab dengan kekompakkan dapat menciptakan suasana kerja yang baik.

“Kalau suasana kerja tidak bagus pasti hasilnya (kerja) tidak bagus. Bagi saya tidak ada anak tiri dan anak kandung, yang dinilai adalah kinerja semua personil,” katanya.
Pembina juga meminta pengurus koperasi terus belajar, mengikuti perkembangan zaman dimana saat ini informasi menyebar begitu cepat. “Saya minta para manejer terus belajar, menambah ilmunya terutama ilmu koperasi,” katanya.
Hal ini penting karena ke depan kita akan membuat pelatihan untuk sertifikasi bagi manejer koperasi. Sertifikasi ini menjadi syarat yang dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI.
PEMBERDAYAAN
Di bagian lain Ronny mengatakan program pemberdayaan oleh RMP mendapat pengakuan oleh Wapres RI KH Ma’ruf Amin. “Saya presentase di hadapan Wapres. Pak Wapres langsung ngomong ini baru pemberdayaan dan langsung tim kita yang diminta,” katanya.
Hal ini menandakan bahwa sistem yang diterapkan RMP sekarang itu sudah benar. “Tinggal siapa dan bagaimana menjalankan sistem itu. Mudah-mudahan pola pemberdayaan kita menjadi platform pola pemberdayaan di kementerian,” kata Ronny.
Karena itu, Ronny menekankan para manejer koperasi untuk serius. Bahkan di pengurus pusat koperasi bila ada yang tidak aktif agar segera diganti.
FOKUS PERTANIAN
Terkait dengan program koperasi, khusus di kabupaten difokuskan pada sektor pertanian. Ini penting untuk diangkat karena angka kemiskinan kita tertinggi di sektor pertanian dan perikanan. “Nah di kabupaten kita harus fokus di pertanian. Kita punya program tanaman jagung, dimana dalam satu hektar mencapai 11 ton,” katanya.
Ronny kemudian mengatakan alasan fokus pada jagung, karena komoditi itu dipilih oleh Presiden Joko Widodo. “Jadi kalau kita berhasil di sektor ini, bukan hanya se Sulteng yang akan ikut tapi seluruh Indonesia,” ujar Pembina.
Sementara Ketum Koperasi RMP Indonesia Mandiri Mahfud Masuara menegaskan bahwa pihaknya sangat serius dengan program tanaman jagung. Karena itu dia menekankan dalam waktu 1 minggu ke depan ketersediaan lahan 100 hektar siap tanam harus terpenuhi.
Dia juga meminta administrasi terkait usulan LPDB segera selasai sehingga di akhir Februari dapat diusulkan. Sehingga dana LPDB disetujui kita segera menyusun planning. Karena itu digelar bimtek dan rapat kerja usaha.
Selesai bimtek dilakukan penandatanganan kontrak dengan manejer koperasi kabupaten dan kota, dimana kontrak itu bersifat uji coba selama 3 bulan. Yang lolos dalam uji coba tiga bulan akan dilanjutkan dengan kontrak permanen.(rmp)