PROGRAM peningkatan kapasitas pengurus dan anggota dilakukan Relawan Merah Putih (RMP) Indonesia. Kali ini melalui kegiatan pendidikan Sekolah Penggerak RMP Angkatan-1.
Selama tiga hari, 24-26 Juni 2022, orientasi organisasi itu digelar di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Jalan Moh. Yamin, Palu.

Peserta yang ikut kegiatan di angkatan pertama sebanyak 35 orang, terdiri dari pengurus pusat Koperasi RMP Indonesia Mandiri, pengurus ORMAS, pengurus Kota Palu bersama 8 koordinator kecamatan, serta pengurus RMP Kabupaten Sigi 1 dan Sigi 2.
Sekolah Penggerak RMP Angkatan 1 ini dimentori oleh Arianto Sangadji, Efendi Kindangen, dan Dedi Irawan. Dengan pelaksana Ton Aprianto, selaku ketua Bidang Pendidikan dan Organisasi RMP Pusat.

“Pendidikan (Sekolah Penggerak) ini penting kami laksanakan untuk menyamakn persepsi, RMP tidak lagi menjadi organisasi pemenangan. Ke depan setelah pendidikan RMP bergerak menjadi organisasi massa yang fokus pada kemanusiaan dan pemerdayaan” ujar Ketua Umum RMP Mahfud Masuara, Minggu (26/6).
Mahfud mengungkapkan, RMP memiliki anggota 65.000 orang dengan beragam latar belakang dan pengetahuan organisasi yang berbeda-beda.
“Jumlah anggota yang banyak itu berpotensi menjadi masalah secara internal, mereka tidak akan mengetahui visi-misi RMP dengan mengandalkan program karitatif saja, jalan keluarnya tentu saja pelaksanaan pendidikan yang bersifat reguler dan terjadwal,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina RMP Indonesia, Ronny Tanusaputra, sangat mengapresiasi kegiatan Sekolah Penggerak RMP Angkatan 1 kali ini. Ketika hadir dalam penyampaian materi, di hadapan peserta, pengusaha yang juga tenaga ahli Gubernur Sulteng ini mengharapkan, adanya perubahan mindset, pola pikir pengurus dan anggota RMP.
“Tidak sekadar menjadi tim pemenangan, namun sudah harus maju menjadi organisasi pemberdayaan dengan memajukan entrepreneurship dalam segala aktivitas. Dan untuk hal ini saya siap menggelontorkan anggaran buat kemajuan organisasi,” kata Ronny.
Dewi Rahmayani, pengurus Koperasi RMP Indonesia Mandiri yang menjadi peserta pendidikan mengatakan, materi dalam kegiatan mengajarkan tentang organisasi dan membuat rencana dalam organisasi agar peserta benar-benar mengerti kemana visi organisasi RMP ke depan.
“Saya yakin RMP menjadi organisasi nomor satu di Sulawesi Tengah, walau tetap ada pasang surutnya. Lewat kegiatan yang sudah saya ikuti menjadi terbuka tentang organisasi serta dinamikanya dan bagaimana mengelola tantangan menjadi jalan keluar,” kata Dewi.*
(Media dan Publikasi RMP)