Pilkada Gubernur Sulteng tahun 2020 telah selesai. Berdasarkan penghitungan cepat beberapa lembaga survei pasangan Cudi-Ma’mun menang atas pasangan Hidayat-Bartho. Bagi Relawan Merah Putih (RMP), organisasi yang ikut memenangkan pasangan Cudi-Ma’mun, akan terus bekerja menjalankan misinya.
”Bagi RMP dengan selesainya pilkada gubernur bukan berarti selesai, berhenti sampai di pilkada. RMP akan terus menjalankan misi awalnya yakni pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata Ketua Umum RMP Mahfud Masuara, Kamis (10/12/2020).
Mahfud mengatakan, dalam proses pemenangan RMP menggalang dukungan masyarakat dengan kartu tanda anggota (KTA) bagi yang mau mendukung Cudi-Ma’mun. Penggalangan dukungan dilakukan di empat wilayah yakni Kota Palu, Kabupaten Donggala, Parigi Moutong, dan Sigi.
RMP menargetkan 200 ribu KTA di empat wilayah itu. Namun menjelang pilkada yang terkumpul sebanyak 150 ribu dukungan. Melalui KTA itu, Mahfud memperkirakan ada 300 ribu orang memilih Cudi-Ma’mun. Asumsinya setiap pemegang KTA, bila dia adalah kepala keluarga maka bisa memengaruhi anggota keluarganya untuk memilih pasangan nomor 02.
Kembali ke soal pemberdayaan, Mahfud Masuara mengatakan KTA tersebut berfungsi sebagai kartu pemberdayaan. Karena itu langkah selanjutnya yang dilakukan RMP adalah mendalami dan mengidentifikasi secara spesifik pemegang kartu.
Menurutnya sebagian besar pemegang kartu berada di sektor swasta.
”Ada juga yang belum bekerja karena baru lulus sekolah atau kuliah, atau tidak lagi bekerja, diberhentikan dari tempat kerja karena terdampak pandemi Covid-19,” kata Mahfud.
Dia menambahkan pemberdayaan ekonomi masyarakat telah diuji coba kepada 12 ribu petani kopi di Kabupaten Sigi. RMP membagikan sebanyak 200 bibit kopi kepada petani yang memiliki lahan kebun. Namun RMP menilai model pemberdayaan belum optimal. Menurut Mahfud pemberdayaan perlu mendapat dukungan kekuasaan atau pemerintah. Inilah yang menjadi dasar RMP ikut dalam tim pemenangan Cudi-Ma’mun.
Pemberdayaan lain adalah membentuk koperasi yang anggotanya adalah para pemegang KTA RMP. Ada dua sumber keuangan koperasi ini, yakni simpanan pokok Rp50 ribu per orang yang disetor hanya satu kali, dan simpanan wajib Rp10 ribu per orang per bulan. Simpanan pokok bukan diambil dari anggota tetapi ditalangi oleh RMP.
”Simpanan pokok 50 ribu tidak kita bebankan kepada pemegang KTA, tetapi akan ditalangi oleh RMP,” ujarnya.
”Semoga pemberdayaan RMP bisa tercapai dengan adanya dukungan dari pemerintah yang baru, karena visi misi Cudi-Ma’mun antara lain mengurangi angka kemiskinan di Sulawesi Tengah,” tambahnya. (*)
Reporter: Syahril Hantono
Sumber : metrosulawesi.id