Skip to content

Tanam Perdana Jagung di Buol, Wagub Ucapkan Terima Kasih ke RMP

WAKIL Gubernur (Wagub) H Ma’mun Amir secara simbolis melakukan penanaman perdana tanaman jagung di Desa Modo 1, Kecamatan Bukal, Kabupaten Buol, Rabu, 1 Desember 2021.

Penanaman jagung perdana dilaksanakan oleh Relawan Merah Putih (RMP) yang menjadi pelaksana program kerja sama antara Pemprov Sulteng dengan BRI. Kerja sama itu tantang pemberdayaan masyarakat melalui fasilitas pinjaman UMKM di Provinsi Sulawesi Tengah.

Penanaman dilakukan pada lahan seluas 3 hektar sebagai pilot Project varietas jagung terbaik. Lahan tersebut milik anggota RMP sekaligus anggota Koperasi RMP Indonesia Mandiri.

Selain Wagub, ikut melakukan penanaman perdana tanaman jagung secara simbolis Bupati Buol Amiruddin Raug, Ketua Umum RMP sekaligus Ketua Koperasi RMP Indonesia Mandiri Mahfud Masuara, ketua DPRD Buol, Kajari Buol, dan Kapolres Buol.

Wagub dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada RMP yang konsen mengentaskan kemiskinan. Wagub juga mengapresiasi karena hasil panen petani jagung akan dibeli RMP selaku offtaker.

Selain itu petani juga mendapat proteksi asuransi atas tanamannya.

Lebih jauh Wagub menjelaskan bahwa lewat MoU antara BRI dan Pemprov Sulteng terkait KUR, bukan hanya untuk jagung tapi semua komoditi di Sulawesi Tengah.

Mantan bupati Banggai ini mengharap MoU dapat dimanfaatkan seluruh pelaku UMKM di Buol. “Terima kasih kepada RMP yang telah mampu meringankan beban pemerintah mengatasi kemiskinan,” kata Wagub mengapresiasi.

Program penanaman jagung oleh RMP di Buol adalah lanjutan program yang sama yang telah dilakukan di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Banggai, Banggai Kepulauan (Bangkep), dan Morowali Utara (Morut).

Sebelumnya Ketua Koperasi RMP Indonesia Mandiri Mahfud Masuara mengatakan, RMP ingin melakukan double protection kepada petani melalui asuransi. Bila jagung sudah ditanam maka akan ada asuransi Jasindo akan melakukan proteksi terhadap tanaman jagung tersebut bila gagal panen.

Lanjut Mahfud, RMP ingin dalam program ini tidak menghasilkan piutang-piutang baru di tengah masyarakat, di tengah program riil Gubernur Sulteng untuk menghasilkan daya beli dan penghasilan masyarakat, untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera di Provinsi Sulawesi Tengah.

Terkait dengan pilihannya pada tanaman jagung, Mahfud mengatakan karena tanaman jagung hanya dalam waktu 120 hari sudah bisa dimanfaatkan petani hasilnya. Konsep RMP bagaimana dalam 1 ha lahan bisa ditanami jagung sebanyak 83.833 pohon, dimana teknisnya sudah diatur oleh Manejer Pertanian RMP Andi Sofyan Yotolembah.

Mahfud berasumsi pada 83.833 pohon jagung, dengan menggunakan metode jajar legowo, maka anggaplah 3000 pohon mati karena dimakan hama dan yang hidup 80 ribu. Dalam satu tongkol yang hidup ketika panen, dengan asumsi minimal 100 gram, meski hasilnya ada yang 200 sampai 250 gram, kalau satu tongkol jagung kering ada 100 gram, berarti di lahan 1 ha itu ada 8 ton jagung.

“Nah dengan harga jagung, kalau di Palu 5.600 per kilo, tetapi taruhlah diambil 4000 per kilo, maka bisa dipastikan dalam 1 ha petani bisa memiliki 32 juta dalam waktu 120 hari. Ini bisa menaikkan taraf hidup masyarakat dalam sektor tanaman jagung,” jelasnya.*