PERAN koordinator kecamatan (Korcam) RMP sangat penting dalam mendukung program pemberdayaan organisasi. Karena itu dirasa perlu mendidik secara khusus bagi koorcam RMP yang tersebar di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Parigi Moutong, dan Sigi.
Hal ini antara lain yang ditekankan Ketua Umum RMP Mahfud Masuara dalam rapat koordinasi khusus koperasi RMP di Hotel Parama Su, Jumat, 23 April 2021. Rakor khusus yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama itu, diikuti koordinator kecamatan, pengurus Koperasi RMP Indonesia Mandiri, serta pengurus pusat RMP.
Mahfud menegaskan pentingnya para anggota RMP untuk mengubah pola pikir. “Sebagai koreksi dari dalam yang disadari masih kurang dalam berorganisasi, kelemahan kita SDM belum memadai,” kata Mahfud.
Sebagai upaya mengatasi kondisi itu, kata Mahfud, telah dibuat modul pendidikan dasar (Diksar) kepada koordinator kecamatan RMP. “Diksar ini untuk meningkatkan SDM, koorcam harus mengatahui dan memahami tupoksinya. Kita lakukan diksar secara bertahap selama 3 atau 7 hari,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Pembina RMP Rony Tanusaputra menyoroti peran para korcam hingga koordinator desa (Kordes) RMP. Sebab hasil kajiannya informasi tentang program pemberdayaan RMP tidak sampai ke bawah, ke anggota RMP. “Ini terjadi karena koordinasi korcam dan kordes belum maksimal,” kata Ronny.
Pembina mengaku banyak menerima DM dari pemegang kartu RMP, yang mempertanyakan apa fungsi kartu tersebut. Artinya sosialisasi program pemberdayaan RMP belum maksimal. Buktinya program pemberdayaan RMP yang gratis, seperti pengobatan gratis dan beasiswa, hanya sedikit yang mendaftar.
“Ini jelas koordinasi, konsolidasi tak berjalan antara kordes, korcam, dan korkab. Karena itu perlu adanya pembenahan SDM,” kata Pembina.*
Penulis: Syahril Hantono
Foto: anca/rmp: Suasana rakor khusus koperasi RMP di Hotel Parama Su, Jumat, 23 April 2021.